Saturday 11 January 2014

Layanan bimbingan kelompok



a.     Pengertian Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno (1999:87), bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok untuk memperoleh  berbagai sesuatu dari guru pembimbing guna untuk mengembalikan keputusan demi perkembangan dirinya.
Menurut Romlah (2001:3), bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada individu dalam situasi kelompok yang ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas diketahui bahwa bimbingan kelompok adalah suatu proses bantuan atau bimbingan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada peserta bimbingan secara bersama-sama melalui dinamika kelompok untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa serta  adanya suatu tuntutan akan suasana kelompok. Dalam  pelaksanaannya diberikan secara kelompok, agar mereka dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemammpuan, bakat, minat serta nilai-nilai yang dianutnya sehingga mampu  menyesuaikan diri dengan lingkungan  serta dapat menghayati kesejahteraan hidupnya.
b.    Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno (2004:2) tentang tujuan bimbingan kelompok ada dua tujuan yaitu umum dan khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)   Tujuan Umum
Tujuan umum layanan bimbingan kelompok adalah berkembangnya kemampuan bersosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Dalam kaitan ini, sering menjadi kenyataan bahwa kemampuan bersosialisasi atau berkomunikasi seseorang sering terganggu perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang tidak obyektif, sempit dan terkungkung serta tidak efektif.
2)   Tujuan Khusus
Secara khusus, bimbingan kelompok bertujuan membahas topik-topik tertentu mengandung permasalahan aktual dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika kelompok yang intensif pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, tingkah laku yang lebih efektif.  Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi, verbal maupun non verbal juga ditingkatkan.
Menurut Bennett (dalam Romlah, 2001: 13-14), tujuan bimbingan kelompok sebagai berikut:
1)        Memberikan kesempatan-kesempatan pada siswa belajar hal – hal penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.
2)        Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok dengan mempelajari masalah-masalah manusia pada umumnya dan menghilangkan ketegangan emosi serta mengarahkan kembali energi yang terpakai untuk memecahkan masalah yang ada.
3)        Untuk mencapai tujuan -  tujuan bimbingan secara lebih ekonomis dan efektif.
4)        Untuk membantu pelaksanaan layanan konseling individual secara  lebih efektif dengan mempelajari masalah umum yang dialami oleh individu untuk  meredakan atau menghilangkan hambatan – hambatan emosional melalui kegiatan kelompok.     
Dari tujuan umum dan khusus di atas dapat disimpulkan tujuan umum bimbingan kelompok yaitu berkembangnya kemampuan bersosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan dan tujuan khususnya yaitu membahas topik-topik tertentu mengandung permasalahan aktual dan menjadi perhatian peserta dengan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, tingkah laku yang lebih efektif.


c.      Fungsi Bimbingan Kelompok
Fungsi utama dari layanan bimbingan kelompok adalah fungsi pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan, uraiannya sebagai berikut:
1)        Fungsi Pemahaman yaitu pemahaman tentang diri siswa, pemahaman tentang lingkungan siswa, serta pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas.
2)        Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan yaitu fungsi yang akan menghasilkan terpeliharanya perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
d.    Komponen Bimbingan Kelompok
Dalam bimbingan kelompok ada komponen-komponen yang harus diketahui sehingga bimbingan kelompok dapat berjalan lancar. Menurut Prayitno (2004:4) menjelaskan bahwa dalam komponen bimbingan kelompok yaitu pemimpin kelompok, anggota kelompok, dan dinamika kelompok. Di bawah ini akan diuraikan secara singkat komponen bimbingan kelompok yaitu:
1)   Pemimpin Kelompok
Pemimpin kelompok (PK) adalah konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik konseling professional. Sebagaimana jenis layanan konseling lainnya, konselor memiliki ketrampilan khusus menyelenggarakan bimbingan kelompok secara khusus, PK diwajibkan menghidupkan dinamika kelompok antara semua peserta yang mengarah kepada pencapaian tujuan-tujuan umum dalam bimbingan kelompok.
2)   Anggota Kelompok
Tidak semua kumpulan atau individu dapat dijadikan anggota bimbingan kelompok. Untuk terselenggaranya bimbingan kelompok seorang konselor harus membentuk kumpulan individu menjadi sebuah kelompok yang memiliki sebuah persyaratan sebagaimana tersebut di atas. Besarnya kelompok (jumlah anggota kelompok) dan homogenitas atau heterogenitas anggota kelompok dapat dipengaruhi kinerja kelompok. Sebaiknya jumlah kelompok tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Kekurang efektifan kelompok akan terasa jika jumlah kelompok melebihi sepuluh orang.
3)   Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan sinergi dari semua faktor yang ada di dalam suatu kelompok artinya merupakan pengarahan secara serentak semua faktor yang dapat digerakkan dalam kelompok itu. Dengan demikian dinamika kelompok merupakan jiwa yang menghidupkan dan menghidupi suatu kelompok, dinamika kelompok ini dimanfaatkan untuk mencapai tujuan bimbingan kelompok.
Menurut Prayitno (1995 : 14) mengemukakan secara khusus dinamika kelompok dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pribadi para anggota kelompok, yaitu apabila interaksi dalam kelompok difokuskan pada pemecahan masalah pribadi yang dimaksudkan. Dalam suasana seperti ini melalui dinamika kelompok yang berkembang masing-masing anggota kelompok akan menyumbang baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah pribadi tersebut.
Dinamika kelompok akan benar-benar berjalan dengan baik apabila kelompok tersebut hidup mengarah pada tujuan yang ingin di capai dan bermanfaat bagi masing-masing anggota kelompok serta ditentukan oleh peranan anggota kelompok.
e.     Jenis Topik Bimbingan Kelompok
Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok perlu dijelaskan jenis topik bimbingan kelompok. Menurut Prayitno (1995:25) dalam penyelenggaraannya bimbingan kelompok dikenal dua jenis yaitu topik tugas dan topik bebas, adapun uraiannya sebagai berikut:
1)   Topik Tugas, yaitu topik secara langsung dikemukakan oleh pemimpin kelompok (guru pembimbing) dan ditugaskan keseluruh anggota kelompok untuk bersama-sama membahasnya.
2)   Topik Bebas, yaitu anggota secara bebas mengemukakan permasalahan yang dihadapi yang sedang dirasakan kemudian dibahas satu persatu.
f.     Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok
1)   Teknik Pemberian Informasi
Teknik adalah alat untuk mencapai tujuan, jadi teknik-teknik bimbingan kelompok adalah berbagai cara bagaimana layanan bimbingan kelompok dilaksanakan. Teknik-tekniknya adalah sebagai berikut:
a)         Perencanaan, dalam hal ini terdapat tiga langkah diantaranya, merumuskan tujuan apa yang hendak dicapai dengan pemberian informasi, menetukan bahan yang akan diberikan apakah berupa fakta, konsep atau generalisasi, dan menentukan serta memilih contoh-contoh yang tepat atau sesuai dengan bahan yang diberikan.
b)        Pelaksanaan, tahap ini merupakan tahap penyajian materi yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
c)         Penilaian, pada tahap ini merupakan tahap terakhir yaitu mengadakan penilaian apakah apakah tujuan sudah tercapai atau belum.
2)   Teknik Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan usaha bersama untuk memecahkan suatu masalah yang didasarkan pada sejumlah data, bahan-bahan, dan pengalaman-pengalaman di mana masalah ditinjau selengkap dan sedalam mungkin. Secara ideal, pemimpin kelompok membantu kelompok untuk memusatkan perhatian pada masalah umum yang dihadapi, membantu meninjau masalah secara luas dan mendalam, membantu memberikan sumber-sumber yang dapat dipakai untuk pemecahan masalah dan membentu kelompok mengetahui bilamana masalah sudah terpecahkan serta implikasi selanjutnya dari pemecahan tersebut.
Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, diskusi kelompok tidak hanya untuk memecahkan masalah tetapi juga untuk mencerahkan suatu persoalan serta untuk pengembangan pribadi. Diskusi kelompok ini sangat penting dalam teknik bimbingan karena dapat dikatakan sebagai jantungnya bimbingan kelompok (Romlah, 2001:89).
3)   Pemecahan Masalah
Teknik pemecahan masalah adalah suatu proses yang kreatif dimana individu menilai perubahan-perubahan yang ada pada dirinya dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan dengan tujuan-tujuan dan nilai-nilai hidupnya.
4)   Permainan Peranan
Dalam pelaksanaan bimbingan dan psikoterapi, permainan peran diartikan sebagai suatu alat belajar yang mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang pararel dengan yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya (Bennett dalam Romlah, 2001: 99).
5)   Permainan Simulasi
Permainan simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya (Adams dalam Romlah, 2001: 118).  Selain itu permainan simulasi dapat dikatakan gabungan antara teknik bermain peran dan teknik diskusi. Dalam permainan simulasi para pemainnya berkelompok dan berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu.
6)   Karyawisata
Karyawisata diprogramkan untuk mengunjungi objek-objek tertentu yang ada kaitannya dengan bidang studi yang dipelajari siswa dan dilaksanakan untuk tujuan belajar secara khusus. Karyawisata ini bertujuan supaya anak mendapat pengalaman-pengalaman pribadi yang nyata dan langsung, anak dapat belajar berbagai macam hal dalam waktu yang bersamaan, serta anak dapat mengkaji pengetahuan yang diperoleh dari buku dengan keadaan yang sebenarnya.
7)   Teknik Penciptaan Suasana Kekeluargaan
Teknik penciptaan suasana keluarga adalah teknik untuk mengadakan pertemuan dengan sekelompok siswa di luar jam-jam pelajaran dalam suasana kekeluargaan dan dipimpin oleh guru atau konselor (Pietrofesa dalam Romlah, 2001: 123). Yang menekankan pada terciptanya suasana kekeluargaan seperti suasana rumah yang menyenangkan. Dengan suasana yang menyenangkan dan akrab siswa merasa aman dan diharapkan dapat mengungkapkan masalah-masalah yang tidak dapat dibicarakan dalam kelas pada waktu jam pelajaran.
g.    Tahap-Tahap Layanan Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno (1995 : 40), tahap-tahap layanan bimbingan kelompok meliputi empat tahap yaitu:

1)    Tahap Pembentukan
     Tahap pembentukan merupakan tahap pengenalan, pelibatan diri, pemasukan diri. Adapun tujuan sdari tahap ini adalah anggota memahami pengertian dan kegiatan kelompok dalam rangka konseling kelompok.
     Peran pemimpin kelompok pada tahap pembentukan adalah menampilkan diri secara utuh dan terbuka, menampilkan penghormatan kepada orang lain, hangat tulus tersedia membantu dan penuh empati bertindak sebagai contoh.
2)   Tahap Peralihan
            Kegiatan-kegiatan yang haris dilakukan adalah menjelaskan kegiatan yang akan  ditempuh pada tahap berikutnya, menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya (tahap kegiatan) membahas suasana yang terjadi meningkatkan kemampuan keilutsertaan anggota, kalau perlu kembali ke beberapa aspek tahap pertama / tahap pembentukan.
3)   Tahap Kegiatan
   Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap ini, adalah masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah-masalahnya dan menetapkan masalah apa yang akan di bahas terlehih dahulu, anggota kelompok membahas masing-masing masalah yang telah di pilih oleh kesepakatan seluruh anggota secara mendalam dan tuntas.
4)   Tahap Pengakhiran
   Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap ini, adalah pemimpin kelompok menyatakan bahwa kegiatan akan segera di akhiri terus pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan beserta pesan dan harapan yang dihasilkan kegiatan ini, membahas kegiatan selanjutnya.

No comments:

Post a Comment